Pasien yang telah mengajukan keluhan tentang masalah saluran pencernaan sering didiagnosis dengan bulbits. Penyakit mengacu pada varietas duodenitis. Patologi ditandai dengan adanya perubahan pada membran mukosa ujung duodenum( ampul atau umbi).
Pada tahap awal penyakit, bulbites tingkat 1 aktivitas diisolasi. Patologi bersifat dangkal dan hanya mempengaruhi duodenum mukosa. Pada saat yang sama, jaringan bekas luka, setelah itu mereka mengeras dan membeku. Seringkali symptomatology tidak jelas.
Penderita bulbitis dari 1 tingkat aktivitas mengalami nyeri pada daerah epigastrik dalam beberapa jam pertama setelah makan. Rasa sakit bisa menyebar ke pusar dan ke hipokondrium yang tepat. Seringkali ada gejala seperti mulas, mual( jarang muntah) dan retensi tinja.
Jika jalannya penyakit ini diperumit oleh penyakit lain( kolesistitis, pankreatitis) rasa sakit menjadi lebih akut dan diucapkan.
Faktor yang memprovokasi terjadinya bulbite 1 derajat adalah:
- Infeksi selaput lendir dengan bakteri( Helicobacter pylori).
- Penyalahgunaan alkohol.
- Konsumsi berlebih dari makanan berlemak, asin atau manis.
- Infeksi dengan parasit( cacing atau lamblia).Penyakit
- Crohn
- Cedera usus.
Pro Bulbit 2 derajat informasi dalam literatur medis di sana. Gelar ini tidak terisolasi, karena penyakit ini dibedakan tergantung pada beratnya:
- dangkal;
- catarrhal;
- erosif;Fokus
- ;
- lainnya.
Pengobatan bulbitis 1 dan 2 derajat
Langkah pertama menuju pemulihan adalah:
- berhenti merokok dan alkohol;
- digunakan dalam makanan hanya produk yang berguna;
- mengikuti diet( diet ketat selama sekitar enam bulan);
- menghindari stres;
- sesuai dengan rejimen tidur
- , mengurangi konsumsi teh dan kopi.
Setelah mengetahui penyebab penyakit ini, dokter akan meresepkan pengobatan dan akan menuliskan obat yang diperlukan.
Bulb 1 derajat sering diobati dengan ramuan herbal. Saat memilih metode pengobatan tradisional sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Penting untuk diketahui bahwa bentuk penyakit yang lebih akut memerlukan perawatan medis wajib.
Untuk pencegahan, usahakan menjaga pola makan sehat dan menjalani gaya hidup aktif, dan jangan menyalahgunakan alkohol.