Untuk mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan transmisi kanker perut antara generasi yang berbeda dari keluarga yang sama akan salah secara mendasar. Penyakit ini, mekanisme yang tidak sepenuhnya dipahami. Tapi kelompok kondisi yang meningkatkan risiko pembentukan kanker jelas.
Kondisi risiko ini meliputi:
- berbagai lesi pada mukosa lambung;
- penurunan imunitas yang tajam;Stres
- ;Ekologi
Namun, pada beberapa orang kehadiran risiko ini tidak menyebabkan perkembangan kanker perut, dan pada kondisi lain onkologi yang sama terbentuk cukup dini, sudah pada usia 40-50 tahun.
Seringkali, orang-orang ini memiliki predisposisi genetik terhadap perkembangan semacam itu, yang ditransmisikan dari nenek moyang. Sejumlah penelitian dalam negeri dan luar negeri telah menunjukkan bahwa ada mutasi genetik dari kelompok kromosom tertentu yang ditemukan pada sebagian besar pasien yang menderita penyakit ini. Mutasi ini bisa berupa germinal dan somatic.
Dari orang tua kepada anak-anak yang diwarisi oleh gen itu sendiri dengan mutasi semacam itu, itulah predisposisi terhadap perkembangan kanker perut, tapi bukan penyakit itu sendiri. Hal ini karena predisposisi ditransfer dari orang tua, dengan adanya faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit, ada onkologi.
Kanker perut dan hereditas
Ada berbagai sudut pandang mengenai pentingnya faktor keturunan dalam perkembangan kanker. Apalagi, pendapat yang berlawanan, sebagai aturan, didukung oleh penelitian di bidang ini.
Sebagai contoh, penelitian VM.Uspensky, menunjukkan suatu kebetulan yang cukup kuat pada anak-anak dan orang tua tentang komposisi seluler kelenjar fundus dan aparatus perut endokrin. Dan juga keadaan sistem saraf otonom. Faktor-faktor ini merupakan predisposisi terhadap perubahan tertentu dalam tubuh yang bisa menyebabkan kanker.
Selain itu, ditemukan bahwa golongan darah juga mempengaruhi perkembangan penyakit. Pada orang dengan golongan darah A, kanker terjadi lebih sering daripada yang lainnya. Artinya, penelitian ini secara langsung menghubungkan faktor keturunan dan risiko terkena kanker lambung.
Sebuah analisis terhadap 126 pasang kembar, yang salah satunya mendeteksi kanker lambung, N.A.Martynova menunjukkan persentase yang relatif rendah terjadinya penyakit serupa pada kembar. Dan dalam kasus dengan odnoyaytsevymi persentase tersebut lebih tinggi dari pada kodok. Jumlah persentase duplikasi penyakit pada pasangan kembar adalah 12%.