Paraproctitis, meski tidak terlalu umum, cukup serius dan sangat tidak menyenangkan. Sebagian besar proses inflamasi terjadi di mukosa ruang seluler yang mengelilingi dubur, dengan depresi( kriptus) yang terletak di dasar kelenjar dubur. Mulai dengan kriptus anal, peradangan melalui kelenjar anal meluas ke jaringan lain. Penyakit ini ditandai dengan adanya keluarnya fistulous dengan pembentukan nanah. Menurut statistik, wanita menderita paraproctitis setengah sebanyak pria.
Bergantung pada seberapa aktif proses peradangan berkembang, penyakit ini terbagi menjadi spesies:
- Benar.
- Akut
- Kronis, sekitar tiga persen di antara semua operasi bedah untuk indikator prokologis.
Masing-masing jenis paraproctitis ini ditandai oleh karakteristiknya.
Bila bentuk sebenarnya dari penyakit ini, dengan menembus infeksi dari rektum adalah alur bagian belakang. Selama perkembangan infeksi, terbentuk lubang karena adanya terobosan abses di permukaan. Aliran paraproctitis akut terjadi pada berbagai jenis, tergantung lokasi abses. Terlepas dari mana fokus peradangan, penyakit ini ditandai oleh satu lubang internal dan beberapa abses eksternal.
Jika lubang tidak sembuh, atau bekas luka, berisiko terkena radang jika terjadi trauma, dengan gangguan usus( konstipasi), maka penyakitnya menjadi kronis. Membentuk fistula rektum, memicu sensasi yang tidak menyenangkan saat buang air besar, disertai dengan rasa sakit yang parah, dan keluar dari anus nanah atau darah.
Bergantung pada lokasi abses, kemunculan paraproctitis bisa bersifat rektum, ischiorectal, pelviorectal, submucosal atau subkutan. Pada etiologi paraproctitis kronis dibagi menjadi beberapa jenis berikut:
- umum;
- anaerobik;
- bersifat traumatis;Khusus
- .
Ada beberapa jenis peradangan purulen:
- Lengkap, eksternal atau tidak lengkap dan internal, tergantung pada struktur anatomisnya.
- Dengan lokasi pembukaan fistula internal, mereka bisa berada di depan, samping atau belakang.
- Tingkat keparahan penyakit didefinisikan sebagai paraproctitis sederhana atau kompleks.
Mengingat letak fokus peradangan, pengobatan paraproksi akut terdiri dari menusuk dinding depan atau diseksi spontan setelah penggunaan pengobatan tradisional. Intervensi bedah diperlukan sehubungan dengan kebutuhan untuk merawat permukaan internal fistula.