Sebagai efek analgesik non-narkotika, Paracetamol memiliki efek antipiretik ringan dan mengurangi sindrom nyeri. Perlu dicatat bahwa itu digunakan sebagai faktor yang mengurangi tingkat keparahan gejala tertentu( suhu, nyeri), dan bukan untuk pengobatan penyakit. Hal ini terutama digunakan untuk nyeri intensitas kecil dan sedang, serta untuk penyakit menular dan inflamasi disertai demam.
Menyajikan peradangan pada mukosa lambung, gastritis, seperti proses inflamasi lainnya, seringkali disertai oleh peningkatan suhu tubuh. Dengan berkembangnya gastritis akut, dipicu oleh keracunan makanan, adanya mikroflora patogen pada mukosa lambung atau pembentukan tukak lambung di dinding perut, suhu tubuh bisa meningkat secara signifikan, hingga perkembangan demam.
Sedangkan untuk gastritis kronis, penyakit ini, pada umumnya, tidak disertai dengan kenaikan suhu. Oleh karena itu, jika gastritis kronis diperparah dengan alasan:
- kekurangan gizi;
- dengan penyalahgunaan alkohol;Keadaan stres
- ;
- kontak dengan zat lendir iritan, maka kenaikan suhu dengan gastritis dapat mengindikasikan perkembangan penyakit lainnya.
Penyebab spesifik kenaikan suhu dapat terjadi hanya setelah pemeriksaan menyeluruh. Bila mempertimbangkan penggunaan parasetamol untuk gastritis untuk mengurangi suhu dan menghilangkan rasa sakit, perlu dicatat bahwa hal itu mempengaruhi mukosa lambung secara negatif.
Selain itu, parasetamol, yang digunakan dalam dosis besar, menyebabkan terganggunya hati. Namun, mengingat fakta bahwa obat tersebut memiliki sedikit efek anti-inflamasi, Paracetamol dapat digunakan pada gastritis disertai dengan kenaikan suhu, sebagai sarana jangka pendek untuk mengurangi intensitas manifestasi yang menyakitkan.
Parasetamol efektif pada gastritis hyperacid, disertai rasa sakit yang parah di perut. Jenis radang mukosa ini ditandai dengan peningkatan kadar asam dengan kenaikan suhu yang signifikan pada jalur akut, dan Parasetamol, dengan efek analgesik dan antipiretik ringan, sangat berguna dalam kasus ini. Ke depan, pengobatan harus dilakukan hanya sesuai dengan rekomendasi medis, karena penggunaan obat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.