Sifat nyeri pada pankreatitis sangat ditentukan oleh tingkat keparahan penyakit dan durasinya. Pada stadium akut pankreatitis, rasa sakitnya bisa sangat parah. Pasien cenderung mengadopsi posisi janin, membungkuk ke depan dan menarik lutut ke dagunya. Obat-obatan anestesi membawa bantuan singkat. Dalam hal ini, Anda tidak dapat melakukannya tanpa bantuan medis.
Dalam perjalanan pankreatitis kronis, sifat perubahan rasa sakit: menjadi tumpul dan teredam. Penderita mengeluh bahwa pankreas terus terasa sakit. Dalam hal ini rasa sakit bisa berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu, namun tidak pernah memiliki karakter paroksismal. Pada tahap ini, pankreas, meski terus sakit, diatasi dengan produksi enzim pencernaan.
Jika durasi penyakitnya lama, lebih dari sepuluh tahun, maka di pankreas terjadi perubahan serius, sehingga cairan pankreas tidak mencukupi untuk pencernaan normal. Dalam kasus ini, pasien mengeluh bahwa setelah makan ada yang gemuruh di perut, bengkak dan pankreas mulai sakit. Namun, rasa sakitnya tidak signifikan, lebih menyerupai ketidaknyamanan dan kelulusan saat mengonsumsi obat dengan enzim pencernaan.
Nyeri konstan dan nyeri di pankreas
Seringkali, dengan penyakit pankreas, ada rasa sakit yang terus-menerus. Terutama menyangkut penyakit yang meluas seperti pankreatitis. Fokusnya adalah daerah pusar, dan lebih tepatnya bagian atasnya. Bila sakit, dalam kasus ini, secara umum, sifat kronis pankreatitis didiagnosis.
Jika terjadi nyeri yang mengganggu di perut, seseorang dapat sangat melemahkan kekuatannya. Untuk melakukan ini, cukup memasukkan es ke perut Anda atau berlutut, bersandar pada siku Anda. Selain itu, dengan rasa sakit yang konstan di perut bisa membantu ramuan blueberry, begitu pula dari ramuan semacam itu seperti hawthorn, chamomile, immortelle, dill.
Dengan pankreatitis bersamaan dengan nyeri pankreas yang terus-menerus, sering terjadi muntah, diare, mual, dan di perut ada berat khas. Untuk mencegah penyakit seperti itu saat radang prostat diperlukan untuk mematuhi diet ketat, selain tidak minum alkohol dan tidak merokok.
Bila gejala ini terjadi di daerah perut, penyebabnya harus dicari tidak hanya di pankreas, tapi juga di organ lain yang berada di rongga perut. Untuk melakukan ini, Anda perlu menghubungi dokter spesialis untuk diagnosis penyakit yang akurat.