Stagnasi fenomena di usus, yang disebabkan oleh konstipasi, dieliminasi dengan berbagai metode, termasuk pengobatan tradisional. Pada dasarnya, ini adalah berbagai pencahar, serta probiotik, makanan diet, pengisi massal. Namun, jika tindakan yang dilakukan tidak memberikan efek yang diinginkan, maka sebagai upaya terakhir untuk melakukan prosedur medis seperti enema. Mereka dapat bergantung pada cara penerapan dan komposisi mereka: obat
- ;
- subaqual;
- pembersihan untuk buang air besar;Mesin cuci sifon
Sikap terhadap prosedur ini ambigu. Dalam beberapa kasus( keracunan, penyakit menular, selama masa pascaoperasi, dll), penggunaan tindakan mekanis dengan konstipasi sangat diperlukan. Namun, jika Anda rutin membersihkan usus dengan prosedur ini, efek sebaliknya bisa terjadi, bila terjadi konstipasi berkepanjangan setelah enema.
Pembersihan enema dengan aplikasi yang terlalu sering menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan berikut ini:
- Berguna bifidum dan lactobacilli dari usus besar dikeluarkan, memprovokasi dysbacteriosis dan penurunan pertahanan tubuh;
- Stimulasi mekanis konstan pada dinding usus dengan cairan melemahkan peristalsis dan menyebabkan konstipasi kronis;
- Saat disuntik dengan enema cairan, adalah mungkin untuk membalikkan penyerapan produk dekomposisi ke dalam darah, yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
Untuk menyelidiki mukosa usus besar dan rektum, jenis enema khusus digunakan, dengan menggunakan campuran barium sulfat dan udara berair. Selama irigasi, barium sulfat menunjukkan adanya gangguan pada usus pada film sinar-X dalam bentuk bintik hitam. Namun, ada risiko berkembangnya sembelit setelah enema dengan barium. Hal ini disebabkan kurangnya pembersihan menyeluruh dari barium usus setelah prosedur. Untuk pembersihan gunakan prosedur pembersihan, minum air minum dosis tertentu, juga obat pencahar. Instruksi diberikan oleh gastroenterologist.
Apa yang harus dilakukan dengan konstipasi setelah enema ditentukan dengan berkonsultasi dengan dokter. Jika tidak bisa ditinggalkan, maka paling sering menerapkan prosedur pemurnian yang tidak mempengaruhi otot dan reseptor. Jenis tindakan mekanis lainnya( hipertonik), Anda bisa memaksa reseptor usus untuk melakukan pembersihan independen. Merupakan larutan larutan garam yang kuat, menghasilkan efek pencahar, yang memfasilitasi pelepasan tinja. Namun, mengingat efek iritasi yang kuat pada selaput lendir, tidak disarankan untuk anak-anak, dan tidak semua orang dewasa dapat menggunakannya. Atas rekomendasi dokter, ramuan herbal atau Lactulosa prebiotik yang sangat populer digunakan untuk mengendurkan tinja.