Dengan penyakit seperti kolitis sering ada nyeri di bagian kiri bawah rongga perut. Mereka bisa disebabkan oleh munculnya sembelit, yang bisa terjadi dengan dehidrasi tubuh yang berkepanjangan.
Fungsi utama usus besar adalah proses mengeluarkan air dari kotoran, sehingga sampah tubuh tidak terlalu banyak mengandungnya. Bila terjadi dehidrasi, sisa makanan tidak memiliki cukup air, yang membantu melewati seluruh usus. Ketika proses ini melambat, residu padat makanan dikompres, dan di dalam air usus besar diperas tanpa residu, maka terjadi konstipasi. Saat makanan masuk ke usus, hal itu berkontribusi pada akumulasi limbah, sehingga rasa sakit dapat berkembang dan kolitis berkembang.
Nyeri yang timbul dari kolitis harus menjadi sinyal bahwa ada kelainan pada usus yang mengindikasikan dehidrasi pada tubuh dan kemungkinan masalah dengan radang usus buntu. Untuk mencegah kejengkelan situasi, dianjurkan untuk makan di malam hari apel, pir atau oranye. Buah ini akan membantu membangun kursi seseorang.
Kolitis terjadi dalam kasus operasi sistem pencernaan yang tidak tepat, yang menyebabkan proses inflamasi di mukosa usus besar, bisa akut dan kronis. Bentuk kedua kolitis ditandai dengan proses yang panjang, yang memiliki eksaserbasi periodik dan kemungkinan terjadinya gejala di atas.
Apendisitis disebabkan oleh radang usus buntu rektum. Apendiks adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dimana sel-sel limfoid berada. Apendisitis terjadi karena oklusi lumen usus buntu, akibatnya menjadi penuh dengan lendir dan volume meningkat, setelah itu mulai menjadi meradang. Masalah dengan radang usus buntu dikaitkan dengan coprolites, yang berkontribusi terhadap penyumbatan embel-embel. Seringkali rasa sakit yang terkait dengan peradangan pada usus buntu sangat mirip dengan simtomatologi nyeri pada kolitis. Mungkin ada tinja yang longgar, tekanan dan denyut nadi lebih cepat, sering buang air kecil, muntah, nafsu makan menurun dan demam.
Apendisitis menyebabkan sakit perut di daerah epigastrik. Yang paling penting, sisi kanan rongga perut terpengaruh, yang bermanifestasi pada tahap awal radang usus buntu.
Kolitis terjadi karena radang usus besar dan memerlukan berbagai gejala. Ini bisa diobati, tapi Anda harus mengikuti diet dan minum obat tertentu. Kolitis dan radang usus buntu memiliki ciri khas yang serupa. Oleh karena itu, bila gejala nyeri muncul di rongga perut, Anda harus mencari pertolongan, karena radang usus buntu tidak dapat menunggu, dan seringkali perlu menggunakan intervensi bedah untuk pengobatannya.